My Lovely Child at Hospital

Michiko saat ini sedang tertidur pulas di RS. Budi Rahayu, kebetulan 4 November 2010, pukul 08.30 WIB Michiko masuk RS. Budi Rahayu.
Sejak Senin sore (1 November 2010) dia sudah terlihat lemas, dan sedikit panas, langsung kami beri Tempra. Tapi sempai esok kondisinya masih belum bagus, akirnya kami putuskan untuk membaaya ke dokter anak langganan kami, yaitu dr. Iswandy, dan sementara diagnosa dokter gak pa-pa, karna ketika di cek THT-nya normal, tidak ada tanda-tanda radang dsb.
Maka kami-pun membawanya pulang. Dan Michiko libur sekolah, pesan dokter jika masih panas, sampai dengan esok, maka kami harus segera membeli resep antibiotik yang sudah diberikan (dugaan dokter kemungkinan terkena virus flu singapur, sejenis penyakit yg menyerang di mulut dan telapak kaki dan tangan).
Esoknya (Rabu) kondisi belum membaik, maka sore hari-nya kami putuskan kembali ke dokter Iswandy, dan dokter menyarankan kami untuk tes darah di laborat, maka kamipun segera membawa Michiko ke laborat untuk di tes darahnya.
Hasil yang didapat, Michiko dalam keadaan normal. Tetapi dokter menyuruh kami membeli obat Cespan, dan ketika kami konfirmasikan ternyata obat itu untuk peradangan atau infeksi saluran pencernaan.
Semalaman Michiko tetap panas dan terus menggigau, kami pun menjadi khawatir (sangat khawatir – mamanya), esoknya segera kami menelepon dokter dan bercerita mengenai kondisi Michiko terbaru, dan segera dokter menyarankan untuk rawat inap. Maka segeralah ami membawa Michiko ke RS. Budi Rahayu.
Puji Tuhan, akan keselamatan yang telah diberikan. Semoga Michiko anak kami segera sembuh dari penyakit yang dideritanya. Amin.

SIM A & C

Waauuu, hari ini ato pagi ini SIM A & C -ku udah diperpanjang sampai tahun 2015! Yah, berkat Tuhan melalui istri tercinta dan jaringan pertemanannya. Pas datang jam 09.45, eh baru parkir motor, udah ditawari untuk ‘dibuatin’ SIM. Gak usah KIR, langsung aja masuk, nanti saya yang atur, katanya. Busyet sambutan yang menggiurkan. Langsung aja aku bilang, gak kog, kita disuruh dari dalam untuk KIR. Wuih… padahal proses KIR hanya isi form, cek tensi and bayar 20 ribu. That’s all. Setelah itu kita daftar and dapat form, nah untuk kesekian kalinya kembali istri tercinta yang mengisi form. Nah setelah selesai, langsung kita bayar ke kantor kas BRI, nah ketemu ama Mas Sandi, nah langsung dibantu prosesin ke dalam. Biar cepat, katanya. Setelah proses negosiasi and menunggu, tak lama namaku dipanggil sebagai kloter pertama yang akan difoto. Setelah di foto and cap jempol and tandatangan, silakan nunggu pak, kata pak polisi. Sekitar 20 menit, kemudian namaku dipanggil, yup, udah jadi, SIM A & C -ku. Yes! Thanx for GOD, with my Wife. And Mas Sandi for help.

Posted by ShoZu